Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

100 Kumpulan Arti Peribahasa/Perumpamaan Indonesia

Kita sebagai Bangsa Indonesia jangan kalah sama Bangsa lain, karena Indonesia sendiri mempunyai budaya yang sangat kaya dan beragam, marilah kita jaga semua harta peninggalan leluhur itu, dan diantaranya dengan tidak meninggalkan pribahasa-pribahasa yang dulu pernah dibuat oleh para leluhur kita sebelumnya yang bermakna sangat dalam. Baiklah Ini dia 100 kumpulan lengkap pribahasa dan artinya.
 

1. Air Susu di balas air tuba
Kebaikan dibalas dengan kejahatan

2. Air dicincang tiada putus
Dalam sebah keluarga tidak akan tercerai berai karena hanya perselisihan saja

3.Bermain air basah, bermain api letup
Mengerjakan sesuatu pekerjaan akan mendapat imbalan sesuai dengan perbuatannya

4. Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri
Orang yang membeberkan rahasia keluarganya, akan mendapat malu sendiri

5. Pandai berminyak air
Orang yang pandai memanfaatkan barang yang tak berguna, tetapi hasilnya sesuatu yang berharga

6. Sambil menyelam minum air
Orang yang mengerjakan pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan lainnya

7. Sebelum ajal berpantang mati
Kiya tidak boleh mudah menyerah atau putus asa

8.Guru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
Kita belajar hendaklah dengan sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah

9.Jika tak ada akar rotan pun jadi
kalau tak ada yang lebih baik, yang kurang baik pun akan berguna

10. Kalau pandai mencincang akar, mati lalu kepucuknya
Jika pemimpinnya sudah kalah, maka anakbuahnya akan menyerah pula

11. Alah bisa karena bisa
Orang yang sudah hancur melakukan pekerjaan, karena sudah biasa mengerjakannya

12. Alu patah lesung hilang
Mendertita kemalangan secara terus menerus

13. Bagai guna alu, sesudah menumbuk dicampakan
Sesuatu yang sudah tak berguna lagi, biasanya dicampakan begitu saja

14. Belum beranak sudah berbesan
Belum berhasil sudah mengharapkan yang bukan-bukan

15. Belum beranak sudah ditimang
menganggap sudah menguasai sesuatu, tapi persyaratannya belum mencukupi

16. Anak dipangku di lepaskan, beruk di rimba di susukan
Menyelesaikan urusan orang lain, tapi urusan sendiri diabaikan

17. Anak baik menantu molek
mendapat keuntungan yang berlipat ganda

18. Kasihan anak tanga-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan
Kalau kita sayang pada anak/istri, hendaklah kita mau memarahinya demi memberi pelajaran baik.

19. Kecil-kecil anak, kalau sudah besar menjadi onal
Waktu masih kecil selalu menyenangkan, tetapi bila sudah besar biasanya selalu menyusahkan

20. Angan-angan mengikat tubuh
Memikirkan yang bukan-bukan, akhirnya mendapat susah sendiri

21. Angan-angan menerawang langit
Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin terjadi

22. Kemana angin deras bertiup, kesana pula condongnya
Orang yang tidak mempunyai pendirian tetap

23. Angin berputar, ombak bersambung
Hal ulang sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya

24. Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang
Sesuatu kejadian pasti ada sebab-sebabnya

25. Anjing menyalak tiada menggigit
Omong besar tapi penakut

26. Seperti anjing dengan kucing
Selalu bertengkar/bermusuhan

27. Anjing itu sekalipun dipukul, berulang kali pula ia kembali ke tempat yang banyak tulang
Orang yang jahat itu akan mengulang kejahatannya, msekipun sering dihukum

28.Seperti api dalam sekam
Kejahatan yang tidak kelihatan, karena disembunyikan

29. Jauh panggang dari api
jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan

30. Kalau tak ada api, masak ada asap
Bila tak sebab tentulan tidak ada akibat

31. Membasuh arang di muka
menghilangkan malu

32. Arang habis besi binasa,pekerja penat saja
Suatu usaha yang tak memberikan hasil, hanya menimbulkan kerugian saja

33. Asam digunung, ikan dilaut bertemu dalam belanga
Omong besar tapi penakut

34. Menggantang asap, mengukir langit
pekerjaan yang sia-sia belaka

35. Awak sakit daging menimbun
Seseorang yang mengatakan kekurangan, padahal benyak hartanya

36. Awak rendah sangkutan tinggi
Seseorang yang berpenghasilan rendah, namun mempunyai tanggungan yang besar

38. Awak yang tak pandai menari, dikatakan lantai terjungkit
Unuk menutupi kebohongannya maka dicari kesalahan pada orang lain

39. Ayam bertelur di lumbung padi mati kelaparan
Orang yang tak memanfaatkan kekayaannya

40. Seperti anak ayam kehilangan induk
Menderita kesusuahan karena kehilangan pemimpin

41. Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
Seiya sekata, senasib sepenanggungan

42. Menerka ayam dalam telur
Menentukan sesuatu yang mustahil terjadi

43. Bayang-bayang sepanjang badan
Pengeluaran harus disesuaikan dengan penghasilan

44. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
Perbuatan baik itu takkan terlupakan selamanya

45. Bahasa menunjukan bangsa
Tabiat dan tutur kata seseorang menunjukan asal usulnya

46. Tangan mencencang behu memikul
Orang yang mempunyai tanggungan berat

47. Bekerja bahu membahu
bekerjagotong-royong untuk mencapai hasil

48. Mencabik baju di dada
mengukur derajat orang lain dengan diri sendiri

49. Tersembunyi di balik kata
mempunyai maksud lain daripada apa yang dikatakan

50. Balik belakang lain bicara
Orang yang mengingkari janji

51. Bangau-bangau minta aku leher, badak-badak minta aku daging
Orang yang selalu iri terhadap orang lain

52. Bagai terpijak bara hangat
Orang yang gelisah karena ditimpa kemalangan

53. Jangan dipegang seperti bara, terasa hangat dilepaskan
Karena dirasa pekerjaan itu berat, terasa susah lalu dilepaskan

54. Berjalan sampai ke batar, berlayar sampai ke pulau
Kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu yang kita inginkin

55. Lempar batu sembunyi tangan
Perbuatan yang licik dan penghianat

56. Bayang-bayang disangka tubuh
Mengharapkan sesuatu yang belum pasti

57. Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh
Bila kita berbuat sesuatu hendaklah kita sesuaikan dengan kemampuan kita

58. Menegakan benang basah
Mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin berhasil

59. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi selembar kain
Pekerjaan yang dkerjakan dengan konsisten walaupun lambat, lama-lama akan berhasil

60. Putus benang dapat disambung, putus arang susah sekali
perselisihan dengan keluarga sendiri mudah diperbaiki, tetapi persengketaan dengan orang lain sukar untuk diselsaikan

61. Berani karen abenar, takut karena salah
Orang yang bersalah selalu dalam ketakutan

62. Berani menjual berani membeli
Tidak saja hanya menyuruh, tetpi harus mau mengerjakan sendiri

63. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul
Seberat-berat orang yang hanya melihatnya, berat juga orang yang mengerjakannya

64. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
Sama-sama menderita dan sama-sama bahagia

65. Berudu besar di kubangan, buaya besar dilautan
Kekuasaan seseorang itu berlaku di tempat masing-masing

66. Biduk satu nahkoda dua
Dalam satu pekerjaan bila ada dua pemimpin, pasti pekerjaan itu kanna beres

67. Teratung-katung macam biduk patah kemudi
terlunta-lunta tidak ada orang yang menolong

68. Buah manis berulat di dalamnya
Kata-kata yang manis tetapi jahat hatinya

69. Sebab buah dikenal pohonnya
Watak seseorang dapat dketahui karena perbuatannya

70. Ilmu yang tak diamalkan, ibarat pohon tak berbuah
Ilmu yang tak diajarkan tiada manfaatnya

71. Dilaut jadi buaya, didarat jadi harimau
Dimana-mana ia jadi orang yang berbahaya 

72. Lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau
Lepas dari bahaya satu masuk ke bahaya yang lainnya

73. Kalau pandai meneliti buih selamat badan di seberang
Bila kita hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan, pasti kita akan berhasil dan selamat

74. Ke buukit sama mendaki, ke lurah sama menurun
Sama-sama senang, sama-sama susah

75. Berdikit-dikit lama-lama jadi bukit
Kekayaan yang dikumpulkan dari sedikit, lama-lama jadi banyak

76. Bagai bulan dipagar bintang
Seseorang putri cantik didampingin teman-teman yang cantik pula

77. Si cebol rindukan bulan
Sesuatu pekerjaan yang mustahil

78. Bulat ait karena pembuluh, bulat kata karena mufakat
Pekerjaan yang mudah dikerjakan, karena dikerjakan dengan cara mufakat

79. Bumi dipijak, langit dijunjung
nasehat orang tua harus kita taati sungguh-sungguh

80. Ibarat burung, mata terlepas badan terkurung 
perihal anak pingitan

81. Sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui
Menyelsaikan dua, tiga pekerjaan salam satu waktu sekaligus

82. Bagai durian dengan mentimun
Orang kecil melawan orang besar, pastilah akan kalah

82. Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati
Budi baik akan dikenang selamanya

83. Seperti emas baru disepuh
Perempuan yang cantik sekali

84. Baru dapat gading betuah, terbuang tanduk kerbau mati
Tidak memperdulikan yang lama, karena mendapat yang baru dan lebih baik

85. Gajah mati karena gadingnya
Binasa karena kekuasaannya sendiri

86. Gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah
Kalau orang besar berselisih, rakyat kecil yang menjadi korbannya

87. Lain gatal lain digaruk
Lain yang diminta lain pula yang diberi

88 Gayung tersambut kata terjawab
Tiap pertanyaan pastilah ada jawabannya

89. Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya
Mengerjakan sesuatu haruslah menurut aturannya

90. Jikalau pandai menggulai, badar jadi tengiri
Orang yang bijaksana dalam segala hal

91. Tak lari gunung dikejar, hilang kabat tampaklah dia
Janganlah tergesa-gesa dalam mengerjakan pekerjaan asalkan hasilnya memuaskan

92. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Cita-cita tinggi tetapi tak mampu untuk menggapainya (tapi jangan menyerah dalam mengejar mimipi, karena tidak ada hal yang tidak mungkin didunia ini asalkan keinginan kita kuat untuk menggapainya, dan syakin serta percaya)

93. Seperti harimau menyembunyikan kaku
Orang pandai yang menyembunyikan kepandaian dan pura-pura bodoh

94. Rambut sama hitam, hati orang masing-masing
Tiap-tiap orang berlainan pendapatannya.

95. Hidup segan mati tak mau
Orang yang sudah lama menderita kesusahan/sakit

96. Lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai
Daripada hidup menanggung malu lebih baik

97. Bagai menanti hujan di musim kemarau
Mengharap sesuatu yang mustahil terjadi

98. Tak lapuk karen ahujan, tak lekang karena panas
Tetap pada pendiriannya

99. Ikut hati mati, ikut rasa binaasa, ikut mata buta
Jangan menurutkan hawa nafsu, bisa celaka

100. Lancar kadi karena diulang, pasah alan karena diurut 
segala sesuatu harus diulang supaya lancar