Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TERBARU! Puisi Tentang Jumat Agung 2023 | Cocok untuk Status di WhatsApp, Instagram

Wartapagi.id -- Dalam memperingati moment Jum'at Agung atau Hari Raya Paskah, tentu merupakan hal yang dilakukan oleh umat Kristiani tiap tahun. Untuk itu, berikut ini wartapagi.id akan membagikan yaitu artikel tentang "TERBARU! Puisi Tentang Jumat Agung 2023 | Cocok untuk Status di WhatsApp, Instagram" yang telah dirangkum oleh bogor.pikiran-rakyat.com lewat artikel wartapagi.id. Harapannya Anda sebagai pembaca setia, berkenan mendukung artikel ini, agar supaya artikel ini dapat berkembang lebih baik lagi tentunya. Baca juga : TERBARU! Kata-Kata Quotes Ucapan Hari Sabtu 2023 | Cocok Dijadikan Status dan Caption Media Sosial.


Ok tanpa berlama-lama langsung aja, mari dipersilahkan Anda bisa membacanya dibawah ini yaitu "TERBARU! Puisi Tentang Jumat Agung 2023 | Cocok untuk Status di WhatsApp, Instagram". Artikel ini selain bisa dijadikan sebagai referensi untuk Anda, juga bisa dibagikan kepada sahabat atau saudara tentunya. Selengkapnya sebagai berikut :

1. Karena Salib, Karena Darah (oleh Ang Tek Khun)

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan keringat bercucuran
tentu hari ini aku
dengan mudah membalas budi

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan ketekunan pelayanan
pasti hari ini aku
sudah melampaui hargaku

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan ketaatan dan kesetiaan
maka hari ini aku
akan berjuang untuk bebas

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan emas dan perak
maka hari ini aku
akan membayarnya kembali

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan kelahiran di kandang
maka hari ini aku
tak sulit melunasinya

tetapi 2000 tahun yang lalu
Kau menebusku dengan
salib dan darah tanpa dosa
maka hari ini aku
bungkam dan tersungkur di kaki-Mu

2. THE BLOODY HEAD (oleh no name)

Hanyut diri pada suasana alam
Sunyi meraja
Sepi mencekam
Menghantarkan aura kontemplasi

Sambil bertelut khusukJiwa tertunduk
Terampu dalam alunan
“Kepala yang berdarah
Tertunduk sedih

Penuh dengan sengsara
Dan luka yang pedih“
Duh Gusti Kawula!
Duh Yesus!

Duh Sang Anak Manusia!
Tiada henti Dikau menyentuh membelai
Meminggirkan pamrih
Menepikan balas jasa

“Meski mahkota duri
Menghina harkat-Mu

Kau patut kukagumi
Terima hormatku“
Terimalah!
Karena itu yang hanya diri mampu

3. Keputusan yang Tepat (oleh Nikodemus)

Sampai saat ini, aku merasa bersyukur
Karena waktu itu aku memutuskan untuk menemui-Nya
Jika tidak…mungkin aku akan ada di barisan orang-orang itu
Tidak mengerti apa-apa…begitu buta

Aku lahir dari keluarga imam
Ayahku pemimpin agama
Sehingga aku pun mewarisi jabatan itu

Hukum Taurat…??
Jangan tanya…
Aku hafal di luar kepala

Dulu aku merasa, kamilah yang paling benar
Anak-anak dari Abraham
Mengetahui segala sesuatu
Di atas siapapun juga

Sampai muncul desas-desus itu…
Seorang tukang kayu mengobrak-abrik Synagoge
Pada hari raya Paskah
Sesumbar bahwa Ia akan membangun Synagoge dalam waktu tiga hari

Tidak hanya itu,
Ia banyak melakukan tanda-tanda
Mengubah air menjadi anggur,
Mencelikkan orang buta,
Menyembuhkan orang sakit

Aku benar-benar penasaran
Ingin menemuinya dan mengenalnya
Jadi aku datang padanya

“Rabi, aku tahu bahwa Engkau adalah guru yang diutus Tuhan
Tidak ada seorangpun dapat mengadakan tanda-tanda sepertimu
Jika tidak disertai Tuhan”

Aku tahu kalau beberapa ratus tahun sebelumnya
Bahkan beberapa ribu,
Banyak nabi yang diutus oleh Tuhan
Mengadakan banyak tanda
Elia yang menurunkan api
Elisa yang membangkitkan seorang anak

Sudah lama tidak ada tanda-tanda pada bangsa kami
Sampai Dia datang

“Jika seseorang tidak dilahirkan kembali,
Dia tidak akan melihat Kerajaan Surga”

Dilahirkan kembali? Apa maksudnya

Dan Dia mengajarku tentang Kerajaan Surga
Tentang lahir dari air dan roh
Tentang Anak Manusia
Dan tentang Kasih Tuhan yang begitu besar
Yang dapat menjamin keselamatan seseorang

Aku begitu kagum dengan pengajarannya
Aku belum pernah mendengar tentang hal itu sebelumnya

Sepulang dari pertemuan itu
Aku semakin penasaran
Apakah Dia adalah Mesias yang kami nantikan?
Apakah Dia yang ditulis dalam kitab nabi-nabi
Apakah Dia penyelamat bangsa kami

Sejak saat itu,
aku menyempatkan diri untuk mengikutiNya
Mendengarkan pengajaranNya

Begitu banyak hal ajaib yang dilakukannya
Menyembuhkan seorang anak
Memberi makan lima ribu orang
Bahkan Dia dapat membangkitkan orang

Aku ada di sana,
Ketika bangsa kami menyeretnya untuk disalib
Dia disiksa dengan sangat kejam
Tapi Dia diam saja

Aku ada di sana,
Ketika Dia diturunkan dari salib
Aku memberi lima puluh kati minyak mur dan gaharu
Untuk tubuhNya

Aku ada di sana,
Ketika para penjaga datang
Dan mengatakan kalau seorang malaikat menggulingkan batu

Aku ada di sana
Ketika kebohongan itu disebar
Bahwa murid-muridNya menculik mayatNya

Tapi aku tidak buta seperti mereka
Aku tahu bahwa Dia telah bangkit

Kini aku mengerti apa artinya dilahirkan kembali
Aku mengerti siapa itu Anak Manusia
Aku mengerti apa artinya diselamatkan
Aku mengerti siapa itu Sang Anak yang diutus oleh Tuhan

Dan saat ini,
Ketika aku mengingat malam itu
Aku bersyukur karena keputusanku untuk menemuinya
Adalah tepat

4. Jalan Salib (oleh Gembala Sion)

Langkah-Mu tertatih menuju salib Golgota
Dengan badan penuh luka sayatan aniaya
Darah mengalir tercecer di mana-mana
Demi untuk keselamatan manusia

Pedih dan perih pasti terasa
Berkorban 'tuk menghapus dosa
Tak ada seorang yang membela
Semua mencerca dan mencela

Kini KAU telah rela mati
Tiga hari bangkit kembali
Hidup kekal telah diberi
Bagi mereka yang mengimani

5. Sajak Si Pendosa untuk Sang Penebus Dosa (oleh Ywidjaja)

Aku adalah si pendosa.
Tanganku berlumuran dosa.
Hatiku berlumuran dosa.
Pikiranku berlumuran dosa.
Kakiku pun berlumuran dosa.

Tidak secuilpun dari aku yang bersih dari dosa.
Sejak lahirpun aku telah berlumuran dosa.
Hatiku ingin bebas dari dosa, nuraniku menjerit ingin bebas dari dosa.
Segala upaya kucoba untuk membebaskan diriku dari jerat dan belenggu dosa.
Tapi semuanya sia-sia.

Aku adalah si pendosa.
Pendosa yang merindukan kebebasan dari jerat dan belenggu dosa.
Hari-hari dalam hidupku ku jalani dengan terseok-seok.
Berat rasanya kakiku menapaki hidup ini.
Semakin hari semakin berat oleh beban dosaku.

Sampai suatu saat ku menundukkan kepalaku dan hatiku bersuara lirih.
Tuhan, Tuhan… ku tahu bahwa Engkau TUHAN yang penuh kasih.
Aku sudah pergi jauh daripadaMu, beban dosaku kini telah menindih aku.
Kini ku merasa hampir mati.
Hati ku serasa kering bagai ditengah padang gurun.
Hampir mati rasanya, hampir mati rasanya.

Kupanggil kembali namaMu dalam hati.
Ku katakan bahwa ku tahu bahwa kau mati bagi semua umat manusia untuk menebus dosa mereka.
Namun ku katakan bahwa mungkin Engkau tidak mati bagiku.
Kukatakan itu karena aku merasa tak layak menerimanya.
Aku yang kotor dan berlumuran dosa.
Aku yang telah tidak setia dan pergi menjauh meninggalkanMu.
Pastilah dipandanganNya aku tampak menjijikkan.

Namun Engkau, melihat betapa hancurnya hati dan hidupku.
Engkau tidak melihat apa yang telah ku perbuat.
HatiMu yang penuh kasih melihat betapa aku membutuhkan uluran tangan kasihMu.

Kau panggil Namaku, dan kau katakan bahwa Engkaupun telah mati bagiku.
Aku tersentak dan merasa tidak percaya.
Namunku merasa lega, dan segera kurasakan bahwa hidupku dipulihkan, dosaku diampuni dan belenggu dosa yang selama ini menghimpit dan menjepit aku segera patah.

Tuhanku, Juruselamatku, Penebus Dosaku, aku bersyukur kepadamu atas kurban DarahMu yang kudus yang telah tercurah bagiku Si Pendosa.

Kini aku menjadi manusia baru yang telah bebas dari dosa, hidup baruku untuk memuliakan NamaMu.
Ku bersyukur karena ku bebas dari segala dosa.
Damai dan sejahtera kini ada dalam hatiku.
Ku serahkan hidupku sebagai ucapan syukurku kepadaMu.
Terima kasih Tuhan, Engkau telah memulihkan ku dengan kasih dan kuasaMu yang ajaib

6. Di Atas Kayu Salib (oleh no name)

Di atas kayu salib Kau tebus dosaku
Di atas kayu salib Kau s’lamatkanku
Di atas kayu salib Kau ubah hidupku
Di atas kayu salib Kau buka surga bagiku
Di atas kayu salib Kau muliakan aku
Di atas kayu salib Kau jadikanku baru
Di atas kayu salib Kau b’riku kemenangan s’lalu

Di atas kayu salib Kau b’riku urapan baru
Di atas kayu salib Kau pulihkan hatiku
Di atas kayu salib Kau b’riku harapan baru
Di atas kayu salib Kau sembuhkan luka-lukaku
Di atas kayu salib Kau berkati aku

7. Teladan oleh (no name)

Lihat kayu itu dipanggul
Rasakan Tubuh itu disesah
Bayangkan Kepala itu dimahkotai duri
Namun piala tetap diminum-Nya

Lihat Tangan dan Kaki itu direjam
Rasakan Tubuh itu terpaku di salib
Bayangkan Badan itu dihujam tombak
Namun lakon terus berlanjut

Lihat deraan lahir menusuk jiwa
Rasakan cercaan menerpa batin
Semua begitu memilukan
Semua begitu menyayat
Semua begitu mengiris
Terurai dalam
Ketulusan
Kepasrahan
Kelembutan
Ketegaran
Melampaui segala bentuk keakuan
Citra Teladan menyemat
Dalam wujud Junjungan Manusia
Gusti Pangeran ingkang Kuasa
Yesus Kristus.

Akhir Kata

Artikel dari wartapagi.id tentang "TERBARU! Puisi Tentang Jumat Agung 2023 | Cocok untuk Status di WhatsApp, Instagram", kita cukupkan sampai disini dulu ya. Diharapkan semoga dimanapun Anda pergi dan berada, artikel ini bermanfaat bagi Anda semua yang membutuhkannya. Akhirnya, wartapagi.id mengucapkan tetap semangat, salam sehat dan sukses selalu buat Anda semua yang mendukung artikel ini. Baca juga : TERBARU! Ucapan Selamat Hari Minggu 2023 | Cocok Jadi Caption di Medsos

Sumber : bogor.pikiran-rakyat.com

Posting Komentar untuk "TERBARU! Puisi Tentang Jumat Agung 2023 | Cocok untuk Status di WhatsApp, Instagram"