Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kronologi kematian bunuh diri Chester Bennington

Group Band Linkin Park harus kehilangan salah satu personilnya yaitu Chester Bennington sang vokalis yang meninggal karena bunuh diri empat jam setelah rilis vidio klik baru. Vokalis Linkin Park ini meninggal di usianya yang ke-41 tahun. Chester ditemukan meninggal di kediamannya di Palos Verdes Estates, Los Angeles.


4 jam setelah perilisan video klip bertajuk "Talking To Myself", Kabar Chester yang memutuskan untuk meregangkan nyawanya ini meledak di media massa! Video klip yang dirilis pada tanggal 20 Juli 2017 ini masih menempatkan sosok Chester sebagai jualan utama dari lagu tersebut.

Karena kabar meninggalnya Chester ini, kolom komentar video klip ini dipenuhi dengan komentar bela sungkawa dari netizen. Akun Ironman Fanboy misalnya yang menulis "In the end. It doesn't even matter. He tried so hard but didn't get so far. Sad! RIP Legend!"

Depresi

Dilansir dari Psychology Today, penyebab nomor satu dari bunuh diri adalah depresi. Sebuah jalan termudah untuk meninggalkan masalah dengan mencabut nyawa sendiri yang sebenarnya sangat keliru. 

Seakan tidak memiliki harapan hidup atau keinginan untuk meneruskan perjuangan hidup, bunuh diri menjadi solusi bagi orang yang depresi. Ada pemikiran “orang-orang akan lebih baik tanpa kehadiranku,” seperti yang diungkapkan banyak psikolog saat menangani pasien yang depresi.

Pada dasarnya, depresi bisa diobati dengan terapi. Hal yang termudah selain berbicara dengan psikolog adalah bicara dengan orang terdekat seperti keluarga, pasangan maupun teman baik.

Dalam banyak kasus, orang yang akan bunuh diri tidak nampak ciri-cirinya. Hal ini dikarenakan mereka berusah sebaik mungkin menutupi masalah dalam diri sendiri. 

Hal terbaik yang bisa dilakukan orang terdekat adalah selalu memberikan dukungan dan berada di dekat mereka. Orang yang depresi pada momen tertentu akan berhenti berkeluh kesah dan hanya diam menantikan waktu untuk mencabut nyawa. 

Minta Tolong 

Orang yang depresi sebenarnya menangis keras di dalam hati maupun pikirannya dan meminta tolong. Sayangnya mereka tidak tahu harus minta tolong ke mana.  

Para psikolog mendapati aksi bunuh diri seringkali terjadi saat mereka masuk ke dalam fase emosional yang kritis namun tidak menemukan orang yang bisa diajak bicara atau diminta tolong. 

Jika penderita depresi bukan orang yang terbuka atau suka berteman, hal ini menjadi sulit karena orang yang berusaha menolong pun biasanya akan ditolak mentah-mentah. Itulah sebabnya bantuan secara profesional seperti psikolog atau psikiater bahkan ahli spiritual bisa menjadi pertolongan terbaik.

Impulsif

Penyebab yang satu ini erat kaitannya dengan narkoba dan alkohol. Pengaruh dari senyawa kimia dari barang tersebut membuat orang menjadi impulsif dan berpikir pendek, salah satunya ingin bunuh diri untuk keluar dari masalah yang dihadapi. 

Penyesalan pasti dirasakan oleh orang yang akan melakukan aksi bunuh diri namun keinginan datang secara spontan. Orang yang kecanduan narkoba atau alkohol biasanya akan mengulang usaha bunuh diri ketika ada kesempatan. 

Rehabilitasi dianggap menjadi solusi terbaik bagi orang-orang yang kecanduan narkoba dan alkohol. Dengan demikian keinginan impulsif untuk mengakhiri hidup akan berkurang seiring masalah yang datang dari kecanduan tersebut.

Alasan yang Matang

Terdengar mengejutkan, namun banyak psikolog yang mempelajari bahwa aksi bunuh diri banyak yang sudah direncanakan secara matang dari jauh hari. Ada motivasi di balik mencabut nyawa lebih cepat seperti penyakit parah, hutang bahkan momentum terkait sesuatu yang memicu seperti kehilangan orang yang dicintai, seperti kisah Romeo dan Juliet atau bahkan kematian desainer Alexander McQueen pasca ditinggal mati ibunya. 

Kehilangan motivasi hidup, membuat orang yang depresi kehilangan arah. Sehingga ada banyak kasus saat depresi melanda, bunuh diri menjadi jalan terbaik yang sebenarnya keliru. 

Semangat hidup harus terus membara apapun kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan, karena pada dasarnya hidup memang keras. Itulah sebabnya kehadiran orang terdekat hingga kedekatan dengan Tuhan dapat membantu orang untuk terus berjuang. 

Dalam beberapa kasus, gangguan jiwa merupakan penyebab bunuh diri yang juga banyak ditemukan. Mendengar suara-suara yang mendorong mereka untuk mengakhiri hidup erat kaitannya dengan gangguan skizofrenia. 

Gangguan kejiwaan seperti ini juga sebenarnya bisa diobati dengan rehabilitasi dan bantuan profesional. Tidak sebentar namun harus dalam waktu yang cukup lama dan terkadang dibantu dengan obat-obatan dari resep dokter.