Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikut Adalah 5 Fakta Baru Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Wartapagi.id -- Hingga kini kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta, masih menjadi misteri. Diketahui satu keluarga tersebut adalah Rudyanto Gunawan (71 tahun), Renny Margaretha Gunawan (68 tahun), Dian Febbyana Apsari Dewi (42 tahun), dan Budyanto Gunawan (68 tahun). Terdapat banyak fakta ditemukan polisi saat penyelidikan kasus tersebut. Baca juga : AKBP Ridwan Mengaku Ada CCTV Dalam Rumah Saat Yosua Dibunuh.


Dibawah ini adalah 5 Fakta Baru Kematian Satu Keluarga di Kalideres yang langsung Wartapagi.id sampaikan sebagai berikut ;

1. Mereka Sempat Menjual Rumah Tapi Tidak Laku

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Hengki Haryadi, mendapatkan saksi baru yaitu petugas koperasi simpan pinjam, dimana menurut info hendak memproses gadai sertifikat rumah. Hal ini didapat saat pelacakan tim digital forensik yang menemukan satu nomor yang dilacak. Orang itu pernah berhubungan dengan penghuni rumah tersebut. Akhirnya polisi memintai keterangan padanya.

Berikut penuturan Hengki Haryadi; "Pada tanggal 13 Mei, ternyata mediator ini ketemu dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya dibiarkan digadaikan sertifikat rumah itu. Pada saat itu pegawai koperasi simpan pinjam itu tertarik memgingat lokasi perumahan ini memiliki NJOP yang tinggi. Sedangkan pembayaran untuk simpan pinjam itu maksimal 50 persen dari NJOP, rumah maupun tanah".

2. Mediator Jual Beli Rumah Telah Melihat Mayat Sejak 13 Mei

Petugas mediator jual beli rumah faktanya proaktif berhubungan dengan Budyanto Gunawan, adik dari Rudyanto Gunawan, sejak 13 Mei 2022, dimana saat mau masuk ke dalam rumah untuk melihat sertifikat rumah, mencium aroma busuk di depan rumah, namun Budyanto Gunawan yang adalah adik dari Rudyanto Gunawan mengatakan dengan alasan bahwa selokan rumah lupa dibersihkan.

Berikut penuturan Hengki Haryadi lagi; "Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang agak lembut, curiga. Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Begitu dilihat, langsung yang bersangkutan berteriak takbir, 'Allahu Akbar! Ini sudah mayat!' Di tanggal 13 Mei," tutur Hengki.

3. Sang Anak Tetap Menyisiri Rambut Ibunya Padahal Sudah Jadi Mayat

Dian Febbyana, yang adalah anak sang Ipar kali ini memperlihatkan gelagat aneh ketika pegawai yang melihat bahwa Margaretha ternyata sudah tak bernyawa. "Pada saat pegawai koperasi simpan pinjam (saksi) menyatakan, wah ini (Renny) sudah menjadi mayat, jawaban Dian adalah, 'Ibu saya ini masih hidup. Tiap hari masih saya berikan minum susu," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Hengki Haryadi.

4. Satu Keluarga Hanya Punya Dua Handphone

Kepala Unit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Avrilendy mengatakan : "Buku-buku ada tapi tidak ada sekte sekte. Kami masih dipelajari. bukan sekte kok buku biasa". Fakta terbaru ditemukan Polisi dua handphone di dalam rumah tersebut yang digunakan bergantian yaitu satu handphone digunakan oleh dua orang anggota keluarga secara bergantian..

5. Motif Pencurian Telah Terbantahkan

Motif pencurian sudah terbantahkan, dimana disampaikan oleh Komisaris Besar Polisi, Hengki Haryadi bahwa kecil kemungkinan terjadi perampokan atau pencurian di rumah tersebut, karena faktanya anggota keluarga telah menjual aset-asetnya seperti mobil, AC, kulkas, dan televisi. "Praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah sementara bisa kami patahkan," tutur Hengki Haryadi. Baca juga : Viral! Hotelnya Bisa Diintip, Bathtubnya Transparan.

Sumber : nasional.tempo.co

Posting Komentar untuk "Berikut Adalah 5 Fakta Baru Kematian Satu Keluarga di Kalideres"